Thursday, March 13, 2014

Respect

You know, in this world there is people who really happy with a little thing. and if you know what i mean, this people will really disappointed if you don't respect this little thing too. even though they'll never show it but if you are a human like me, you'll know what it feel.

Forget it

Sunday, March 10, 2013

We Know It

I know, you know, This Heart and This Brain know, and all of the people know. The Best One will be chosen for sure.

Thank You

The Definition of a Real Man

A real man forgives women for her lies

-S-
Thank You

A Lie

A lie will always be a lie unless you tell it was a lie.

Thank You

Thursday, May 31, 2012

I Know You Know The Sky

If you know the sky, just look up and there is the sky.

think of it
Thank you

Wednesday, May 9, 2012

RebirthA Part 4

      Sampailah ku dirumah kumuh tanpa penghuni nan sepi. Dimana ku berfikir untuk sejenak meluruskan tangan dan kakiku. Terpuruk ku disana, tersiksa oleh kesepian dan terbelenggu perasaan. terdengar alunan melodi musik sendu dari kejauhan, berharap satu dua nada datang menghampiri. sedikit terlihat kekelaman malam disana yang menyelinap masuk melewati lubang-lubang kecil di langit-langit.
   
      Hasutan iblis mulai membisik di kuping ku. ini seperti sebuah ketegangan dalam sebuah keberanian. Dan yang dapat kulakukan hanya diam, tenang, dan mengalahkan perasaanku sendiri. Sebuah jawaban datang dari dalam diri , wujudnya menyerupai sebuah lagu tetapi tidak asing bagiku. Bercahaya berkilau layaknya pantulan matahari sore di tepi pantai. Dan akhirnya aku pun tersadar, sebuah karya telah ku lupakan.

Wednesday, April 25, 2012

RebirthA Part 3

       Kembali Aku berdiri, berjalan dan berlari menanti sebuah kalimat baru dalam perjalananku. Terus ku dituntun oleh alunan nada keramaian kota, dimana para melodi menari-nari mencari arah tujuan. Langkah kaki ku terhenti di depan sebuah halte dengan tanda tanya dan tanda seru, dengan sebuah sepanduk kumuh bertuliskan "jawaban yang hilang". Tetapi yang membuatku berhenti bukanlah sepanduk itu, tapi seseorang yang berdiri didepannya. Seorang gadis dengan tubuh mungil dan mata yang bergetar. mata itu seakan mengoceh tentang kesedihan dan kebenaran.

      Tangannya memberikan isarat sebuah pertanyaan. Senyuman hangat yang kuberikan padanya telah menjawab semua pertanyaan itu. Di dalam senyuman itu terdapat syair "terkadang ada saatnya kita menutup mata, mempersiapkan sebuah kepergian dari pada duduk diam menunggu kesedihan". Saat itu juga kegelapan keluar dari tubuhnya, melenyapkan sekujur tubuh dari kaki hingga kepala. dengan sekejap dirinya hilang bersama kesedihan itu. Tetapi dalam sekejap juga, senyuman manis dibalaskan dari lubuk hati yang terdalam bersamaan dengan syair "terima kasih".

      Dengan itu,mungkin aku menemukan sebuah jawaban yang hilang yang berbunyi "sedalam-dalamnya kegelapan, sekelam-kelamnya kegelapan pasti ada cahaya yang menyinari. karena tanpa cahaya, kegelapan tak akan pernah tercipta". Dan akhirnya langkah kaki memaksaku pergi, pergi menuju kepastian.