Wednesday, April 25, 2012

RebirthA Part 3

       Kembali Aku berdiri, berjalan dan berlari menanti sebuah kalimat baru dalam perjalananku. Terus ku dituntun oleh alunan nada keramaian kota, dimana para melodi menari-nari mencari arah tujuan. Langkah kaki ku terhenti di depan sebuah halte dengan tanda tanya dan tanda seru, dengan sebuah sepanduk kumuh bertuliskan "jawaban yang hilang". Tetapi yang membuatku berhenti bukanlah sepanduk itu, tapi seseorang yang berdiri didepannya. Seorang gadis dengan tubuh mungil dan mata yang bergetar. mata itu seakan mengoceh tentang kesedihan dan kebenaran.

      Tangannya memberikan isarat sebuah pertanyaan. Senyuman hangat yang kuberikan padanya telah menjawab semua pertanyaan itu. Di dalam senyuman itu terdapat syair "terkadang ada saatnya kita menutup mata, mempersiapkan sebuah kepergian dari pada duduk diam menunggu kesedihan". Saat itu juga kegelapan keluar dari tubuhnya, melenyapkan sekujur tubuh dari kaki hingga kepala. dengan sekejap dirinya hilang bersama kesedihan itu. Tetapi dalam sekejap juga, senyuman manis dibalaskan dari lubuk hati yang terdalam bersamaan dengan syair "terima kasih".

      Dengan itu,mungkin aku menemukan sebuah jawaban yang hilang yang berbunyi "sedalam-dalamnya kegelapan, sekelam-kelamnya kegelapan pasti ada cahaya yang menyinari. karena tanpa cahaya, kegelapan tak akan pernah tercipta". Dan akhirnya langkah kaki memaksaku pergi, pergi menuju kepastian.

No comments:

Post a Comment